Rabu, 18 Agustus 2021

Lagi! Dan terjadi lagi

Lagi ! 

Ternyata luka itu masih terselip dalam sudut hati. 
Masih memerah, masih merekah dan tak mau pergi.
Berat..
Berat sekali..

Mengapa ?
Mengapa perjalanan ini kutemui untuk kesekian kali.
Bukan ku tak mau menerima takdir Allah untuk kujalani.

Ini sungguh sangat berat perjalanan yang haru kulalui.
Haruskah ku menepi, untuk sejenak memperbaiki hati.
Akahnkah ini kujalani tanpa kuakhiri.

Terkadang apa yang telah direncanakan takkan berarti apapun dalam setiap perjalanan manusia.
Bila Allah tak ridho atasnya. 

Badai kerikil ini menghantam ku lagi.
Lagi, lagi dan lagi.
Luka ini terbuka lagi, dan seakan lebih dalam luka yang tergores dalam batin.


Semesta, 
Aku percaya tak ada sebuah hujan badai yang kuat tanpa timbul pelangi yang indah.
Pun tak semua hujan badai akan berakhir dengan diakhiri sebuah pelangi.

Cukup kuat diatasnya untuk berdiri.
Cukup kokoh bila hantaman itu datang menghampiri. 
Dan semesta mengatakan kamu layak berdiri untuk sebagai  pemenang dalam kehidupan yang kamu lalui.

Hingga pada akhirnya,
Pulanglah nak, Istirahatlah waktumu telah habis.

Terima kasih,
Telah melakukan yang terbaik dalam catatan perjalanan hidupmu yang wahai diri ❤️

Malang, 18 Agustus 2021

- Raa Vieta -

Senin, 16 Agustus 2021

Setiap Ujian akan ada Hikmah kebaikan dari Allah Untukmu..

Sebenarnya ini bukan karena Allah tak sayang kepadamu.
Bukan pula karena semesta tak ridho atasmu.

Berat ya..?
Sabar, ini terjadi atas izin Allah.

Dunia tak melulu membutuhkan sebuah pengakuan pada diri manusia.
Kehidupan tak melulu pula tentang bagaimana manusia mengatakan tentangmu.

Sebenarnya kita kecewa bukan karena dia yang buruk.
Melainkan kamu terlalu memberikan ruang atas penilaian mereka. 

Jangan terlalu menggenggam pasir terlalu kuat,
Tanpa kamu sadari butiran demi butiran pasir berhamburan melalui sela jemari tanganmu.


Pun jangan terlalu dalam penilaian atasmu.
Jangan pula memiliki apapun dan siapapun di dunia ini terlalu dalam.

Tersebab kekecewaan atas itu akan jauh melukaimu.

Tak perlu menyalahkan dia, atau bahkan mereka. 
Terimalah kenyataan bahwa Allah sedang mengajarkanmu sebuah hikmah kebaikan.

Bahwa Dunia dan seisinya tak pantas kamu genggam dan dimiliki terlalu dalam.
Atau kamu akan terluka lebih dalam atasnya.

Allah tak pernah salah dalam penempatannya.

Bersabarlah..

Malang, 16 Agustus 2021

- Raa Vieta -

Sabtu, 14 Agustus 2021

Teka - Teki Hidup Cara Semesta Memelukku

Tak banyak yang tau perasaan apa yang berkecamuk dalam dadaku.
Berusaha tenang menghadapi di depan mata namun 'engap' di dada begitu bergemuruh rasa tak menentu.

Lelah sudah pasti.
Kalut sudah jelas harus dihadapi.
Berjuang dengan sgala yang bertepi seakan dunia tak mau menyudahi.

Cukupkah aku berhenti untuk berteriak,

"Tuhan, mengapa kau izinkan ini terjadi"

Inikah caraMu mendekapku dalam pelukanMu.
Berusaha mencari jalan keluar satu demi satu yang kujalani,
Tapi mengapa tak semua kunjung menemukan pemecahan dari teka teki ini.


Harus bagaimana Tuhan ini kulalui.
Harus se - mengerti apa aku tentang teka teki kehidupan ini.

Bukankah ini terjadi atas ridhoMu?
Bukankah ini ada atas izinMu?

Tak mengerti mengapa rasanya aku tak mampu lagi berjuang untuk teka teki hidup yang begitu mengoyak kekuatan batinku ini.

Bukankah perjuangan sudah dilakukan.
Bukankah sgala sesuatu sudah diupayakan mengapa tak kunjung selesai teka teki ini.

Oh Semesta,
Beriku petunjuk atas teka teki ini.
Cukup kusandarkan kekuatan batinku padaMu. 
Pada sgala kekuatan atas Semesta Alam ini.

Teka teki hidup, sungguh cara Semesta memelukku 

Malang, 14 Agustus 2021 

@catatan.rasaku_
- Raa Vieta -

Selasa, 01 Mei 2018

Bagaimana Ikhlasmu ?

.
Meninggalkan kenangan untukmu, 
Hanya diantara bahagia dan luka yang membelenggu.
Hanya itu salam perpisahan dariku untukmu.
Tersebab Aku tak pandai bersapa rasa dalam sendu untukmu.
.
Kali ini,
Bukan tentang melupakan.
Bukan pula tentang luka yang menahun di hati yang tertanam.
Inilah pelajaran mengikhlaskan yang harus di luaskan.
.
Ya..
Mengikhlaskan..
Mengikhlaskan sgala sesuatu yang pernah ada untuk disetiap perjalanan kisahmu.
.
Sesuatu yang datang didalam hidup,
Takkan pernah selamanya bertahan untuk tetap berada disisimu.
Kaupun juga takkan bisa memaksakan ia untuk tetap tinggal denganmu.
Biarkanlah ia pergi, 
Pergi dengan pilihan serta bahagianya.
.
Sedangkan dirimu,
Bagaimana Ikhlasmu ?
sudah sampai dititik mana hatimu ?
.
Yang kutau..
Aku sangat amat yakin engkau jauh lebih kuat hingga mampu berjalan bersama dengan lukamu.
.
luka yang telah pasti,
Memberikan pelajaran kehidupan.
Yang kelak kau bawa dalam langkah kehidupan selanjutnya.
.
Oh Allahku..
Engkau takkan pernah rela,
Bila hambanya yang telah bersabar takkan menuai senyum indah bak pelangi terang mewarnai sebuah kehidupannya.
.
Bersabarlah dengan waktu,
Karena Waktu adalah sebuah pembuktian diri.
Untuk mampu bangkit dan mewujudkan sgala impian hatimu dengan bersabar.
Nantilah dalam istiqomahmu.
Belajarlah dengan caramu,
Dan diamlah dengan istimewamu.




.
Itulah pembuktian diri untukmu berdiri tegak atas keyakinanmu terhadap semestaMu. .
Dan yang ku yakini,
Semesta takkan mengingkari dalam setiap detik Janjinya.
Percayalah.. .

Jombang, 01 Mei 2018
14.04
.
.

@hilldapravitha || @catatan.rasaku_

Rabu, 21 Maret 2018

Selamat Jalan Yang Lalu, Segudang Impian Menantiku

.
Memang nyatanya aku lebih memilih untuk menyerah, 
Bukan.. .
Bukan untuk menyerah karena sebuah keegoisanku. 
Tapi memilih untuk sebuah kata berdamai dengan sebuah keadaan.
.
Tak pernah secuilpun berusaha menyalahkan keadaan, 
Tapi Ini takdir Allah yang baik untukku. 
Berdirilah tegak untuk menghadapi kisah indahmu selanjutnya. .
.
Ini saatnya beranjak dan berkemas, 
Kuanggap inilah saatnya. 
saatnya belajar untuk bisa menerima sgala takdir indah dariNya.
Dengan membangun mimpiku atas izinNya.
.
Meski hati tengah menjerit dan pilu,
Meski rasanya kian membiru dan sembilu.
Kau tau,
Aku cukup handal seolah semuanya baik-baik saja.
.
Kini tugasku,
Berdamai dengan hati dan keadaanku.
.
Saatnya berdiri dan melangkah,
.



Selamat jalan yang lalu.
Aku masih punya segudang impian dalam hidupku.
Izinkan aku menyampaikan,
Terima kasih sudah menjadi bagian dalam kehidupanku.
.
Kamu pelajaran hidup terbaik untukku.
.
Malang, 21 Maret 2018
07.15
.
.

@catatan.rasaku_

Rabu, 11 Oktober 2017

Tenang, Kamu tak sendiri


Menjadi baik sebagai hambaNya adalah sebuah keharusan.
Menjadi taat sebagai hambaNya adalah sebuah kewajiban.
Tetapi dalam melakukan itu semua butuh sebuah perjuangan.

Ya..
Sekali lagi berjuang demi jannahNya.
Allah takkan pernah ingkar dalam janjiNya.

Suatu perubahan itu akan ada dalam masa-masa yang sulit.
Sulit menyesuaikan dengan kondisi yang baru.
Sulit mempertahankan keadaan yang telah diubahnya.

Tapi itu semua akan bisa dilalui dengan baik,
Bilamana keyakinan dan keteguhan hatimu mengalahkan semuanya.
Allah akan mudahkan, 
Allah akan buka jalan terbaikNya demi hamba yang mau berjalan menujuNya.

Hadiahnya tak sekedar baik di dunia,
Melainkan baik di tempat teristimewa di sisiNya kelak.

Ya..
Berat memang.. Berat sekali..
Harus sedih dulu,
Harus Lelah dulu, 
Harus capek dulu,
Harus terluka dulu, 
Bahkan harus sakit hati dulu.

Semua akan melewati masa yang sama,
Semua akan merasakan jalan yang sama,
Bila memiliki tujuan yang sama 
Yaitu Allah azza wa jalla.

Allah Sang maha cinta, 
Mengerti apa yang kita rasakan, 
Bahkan Allah sudah menuliskan garis kehidupan yang terbaik bagi hambaNya.

Hijrah itu benar-benar tak mudah, 
Hijrah itu sangat butuh perjuangan.
Tapi tenang, kamu tak pernah dalam kesendirian.




Allah siapkan dia, 
Ya..
Dia nanti partner hidupmu.
Kelak Allah akan kirimkan seseorang yang meringankan  bebanmu, 
Kelak Allah kirimkan seseorang yang begitu mencintaimu dan mengurangi rasa lelahmu.
Kelak Allah akan kirimkan seseorang yang memudahkanmu dalam istiqomah.

Percayalah, 
Allah sangat mencintaimu, terlebih pada hambanya yang berjalan menujuNya.

Dan tentang lelahmu dalam berhijrah, 
Tenanglah, 
Janji Allah itu pasti 
Lelahmu akan terbayar lunas dengan jannahNya, kelak.

Malang, 03 Oktober 2017
20.50



Hillda P Yusanti _ 
@catatan.rasaku_ .

Jumat, 29 September 2017

Sepucuk surat, sgala catatan rasaku.

Teruntuk sebuah nama yang tak dapat kusampaikan,
Teruntuk sebuah mata yang slalu meneduhkan,
Kupercayakan semuanya pada Tuhanku, Allah.

Inginku menyampaikan apa yang kurasa,
Bisakah kau menjauh,
Menjauhlah sejauh-jauhnya dari rasaku,
Terbanglah selepas - lepasnya dari anganku.

Ya..
Sudah kuikhlaskan semua sgalanya tentangmu.
Tak mengapa bila semua yang terjadi kini adalah yang terbaik.

Tenang saja,
Anganku sudah tak sama dengan Anganmu lagi.
Kini,
Impianmu telah berbeda denganku.

Pergilah..
Aku tak pernah tau, Jika waktu kembali.
Akankah kenangan indahmu sudah terhapus dalam memoryku.

Kini..
Kau sudah ku titipkan padaNya.
Tak pernah ku tau apa arti dari pertemuanku denganmu.

Maafkanlah,
Slama ini kau slalu menjadi nyawa dalam aksaraku.
Aku tak sama dengan yang lainnya bisa menyampaikan sgala rasa dalam kataku.
Aku hanya perempuan biasa yang hanya dapat menyampaikan sgala rasaku,
Dengan Aksara demi aksara tersusun rapi untuk menyampaikan padamu.

Jika Aku membisu,
Akankah kau mengerti yang ingin ku katakan padamu ?

Ketahuilah,
sgalanya tak mudah bagiku.
Melepaskan anganku demi kebahagiaanmu bahkan mungkin saja mereka yang tak mengingkanku.
Namun, Kau tetaplah pemeran utama atas rasaku.

Kini,
Biarkanlah Catatan rasaku ini pergi terhempaskan ombak.
Biarkanlah kuasa Allah yang menentukan,
Akankah rasaku akan kembali padaku ataukah hanya terbawa badai ombak ?




Sudah saatnya aku berdiri tegak,
Bangkit dari sgala rasa yang terpatahkan.
Jika memang jalanmu adalah aku,
Mudah bagi Allah untuk menyatukan seluruh energi alam semesta untuk mempersatukan kita.

Hanya Harapan untaian doaku,
Doa yang slalu kulambungkan dengan sgala rasaku untukmu.

Sekali lagi maafkanlah,
Kau slalu hadir sebagai nyawa dalam setip tulisanku.
Bukan karena aku ingin menyampaikan rasa sakit hatiku,
Namun ingin kumelepasnya dan ku buang jauh dari setiap rasaku ini.
Meski dengan sebatas secarik kertas.

Dan kini,
Kubiarkan kau lepas sebebas-bebasnya.
Jika memang kau ingin melepas.

Aku akan belajar lebih ikhlas... ❤️

Malang, 30 September 2017
10.32



Hillda P Yusanti _ +Hillda Pravitha
@catatan.rasaku_